jurnalaksara.com, Bogor – Menggandeng pihak Sponsor Milo, Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi) Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusziad) Bogor menggelar HUT Ke-74 dengan kegiatan Milo Activ Indonesia Race.
Kegiatan ini tiada selain ikut serta memeriahkan HUT Ke-74 Pusdikzi, juga untuk memanjakan para pecinta lari (Runner) di Kota Bogor, kegiatan ini berlangsung di Lapangan Pusdikzi Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah pada Minggu, 25 Februari 2024.
Usai acara, Kadep Konbangmil Pusdikzi Lekol CZI Robert Eryanto T menyampaikan dalam kapasitasnya sebagai pelaksana tugas harian kepala tim guru militer dan pelatih, terkait dalam pembinaan dan kemampuan Zeni di Pusdikzi ini dalam rangka membangun serta membina seluruh siswa atau prajurit Zeni, yang nantinya akan ditempatkan di satuan-satuan lapangan sesuatu tugas dan tanggungjawab lapangannya.
“Sebagai lembaga pendidikan, kami ingin selalu mengupdate perkembangan teknologi, ancaman dan maupun perkembangan doktrin di TNI Angkatan Darat (TNI AD). Dalam 74 tahun terakhir ini sudah banyak yang dilakukan beberapa aktivitas penting, baik level nasional hingga internasional dan termasuk bersama masyarakat dan komunitas Runner yang ada di Bogor yang bertepatan dengan HUT Pusdikzi ke-74 ini,” jelas Letkol CZI Robert pada Minggu (25/2).
Selain itu, tujuan utama dari perhelatan HUT ke-74 yaitu selain mendekatkan diri dengan masyarakat dan juga membangun kemampuan fisik bagi seluruh prajurit Zeni.
“Dalam hal program yang ada di Pusdikzi itu sendiri, lebih terfokus dengan lembaga pendidikan yang memang ada peralihan, berawal menggunakan jam pelajaran dan sudah berganti dengan berbasis seperti kuliah, ini dalam rangka penyesuaian untuk meningkatkan kapasitas dan hasil pendidikan setingkat sarjana terapan,” terangnya.
Ia menambahkan, dalam perkembangan kedepannya Pusdikzi yaitu rencana menjadikan sebagai Smart Campus atau Smart Education Center.
“Pencapain utama di Pusdikzi itu sendiri selain menjadi pusat lembaga pendidikan atau kawah candra dimuka bagi para prajurit TNI AD dan prestasi dalam mendukung dan menyiapkan penerimaan pasukan PBB dari Indonesia untuk kontingen Zeni ke luar negeri, tentunya dengan standar dari pihak PBB itu sendiri,” bebernya.
Ia berharap, dengan kehadiran Pusdikzi sebagai lembaga pendidikan tertua di lingkungan TNI-AD, agar bisa meningkatkan pelayanannya serta terus update perkembangan teknologi dan zaman.
“Keberadaan Pusdikzi itu sendiri merupakan bagian dari sejarah, termasuk bangunan dan lingkungan di Zeni yang merupakan peninggalan tertua yang patut kita jaga, karena Zeni juga merupakan cikal bakal pembentukan Tentara Indonesia sejak berdirinya di tahun 1950,” tukasnya.(Sally)