jurnalaksara.com, Bogor – Setelah melalui proses seleksi pemilihan, jajaran direksi Perusahaan Daerah (Perumda) Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor periode 2024-2029 akhirnya resmi dilantik Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto di Pasar Jambu Dua pada Rabu, 6 Maret 2024.
Dari tiga direksi yang dilantik, posisi Direktur Utama (Dirut) dipercayakan kepada Jenal Abidin, sedangkan posisi Direktur Umum (Dirum) kepada Samsudin dan Direktur Operasional (Dirops) kepada Dr. Abdul Haris Maraden.
Usai pelantikan, Bima Arya mengatakan bahwa direksi ini merupakan simbol regenerasi dan kaderisasi di mana dirinya ingin agar Perumda PPJ memiliki sistem yang kokoh.
“Makanya ada dua sosok internal yakni Pak Jenal sendiri berasal dari dirum dan Pak Haris Maraden sebelumnya manager. Jadi saya ingin ada sistem kaderisasi karna biar paham kondisi pasar seperti apa,” ucapnya kepada wartawan.
Bima juga menyebut bahwa dirinya memilih sosok eksternal yakni Samsudin lantaran dinilai memiliki pengalaman dalam membangun komunikasi dengan semua stakeholder maupun masyarakat, memiliki kemamuan sosialisasi dan membangun sistem.
Selain itu, Bima meminta direksi yang baru untuk segera berakselerasi terutama dengan prioritas memproses revitalisasi pasar yang sudah di rencanakan sebelumnya.
“Saya minta direksi dapat bangun komunikasi sebaik-baiknya untuk pedagang, tidak ada yang di pinggirkan, tidak ada yang di rugikan, pedagang harus dimuliakan, serta komunikasi dengan pengembang dan pengelola pasar harus terbagun agar pedagang betul-betul mendapatkan fasilitas yang layak sehingga nyaman di tempat yang baru,” jelasnya.
Menjelang bulan Ramadan, Bima juga meminta direksi yang baru agar terus memonitor stabilitas harga terutama harga beras sebab komoditi itu yang menjadi fokus agar bisa mengantisipasi apabila terjadi kekurangan stok.
“Dalam waktu dekat direksi baru harus segera bisa akselerasi, segera proses beauty contest untuk Plaza Bogor dan mendorong agar tempat ini Pasar Jambu Dua dan Sukasari agar bisa selesai tepat waktu,” ungkapnya.
“Jadi tidak berlama-lama, kalaupun ada yang belum disepakati segera dilakukan pembicaraan-pembicaraan dengan pedagang maupun pengembang,” tambahnya. (Sally)