Jurnalaksara.com, BOGOR -adan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar Rapat Koordinasi Penyusunan Prognosa Neraca Pangan Tahun 2024 di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Selasa (28/5/2024) pagi.
Dalam rakor ini bukan hanya dibahas mengenai rencana ketahanan pangan ke depan, namun juga mencari solusi untuk kembali menekan angka inflasi daerah. Rapat dipimpin langsung Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari.
Menurut Hery, persoalan pangan menjadi isu strategis dalam pembangunan, tidak terkecuali untuk Kota Bogor. Untuk itu, pemerintah pusat memberikan atensi yang luar biasa untuk persoalan pangan ini.
“Kita laporkan mengenai inflasi tiap minggu yang dipimpin langsung Mendagri dihadiri kementerian dan lembaga pemerintah pusat dan daerah. Ini menunjukkan bahwa hal ini berkaitan dengan urusan pangan yang bermuara pada inflasi dan pembangunan,” urai Hery.
Pemkot Bogor, sambungnya, sudah melakukan berbagai upaya dalam penyelenggaraan pangan. Hanya saja, hal ini tidak bisa secara parsial, perlu ada sinergi dan kesinambungan. Untuk itu, diperlukan pembagian tugas dan kinerja dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di Kota Bogor.
“Saya mengarahkan teman – teman di pemkot untuk bersinergi. Bukan hanya unsur Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, bahkan tim dari penyusunan evaluasi kinerja yang dalam indikatornya banyak sekali berkaitan dengan pembangunan dan inflasi,” ungkapnya.
Rakor prognosa pangan ini diharapkan bisa muncul solusi signifikan untuk meningkatkan kontribusi, terutama dalam hal data informasi serta rencana ke depan berkaitan dengan kewajiban di sektor pangan. Sehingga Pemkot Bogor dapat melakukan pengambilan keputusan yang tepat.
“Untuk itu, rakor ini menjadi penting sebagai upaya bahan perencanaan dan penyusunan kegiatan stabilisasi dan pasokan harga pangan. Saya berharap rakor ini menghasilkan komitmen kuat dan dukungan dari dinas dan instansi dan ada tindak lanjutnya,” katanya.
Rakor juga dihadiri oleh Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas, Indra Wijayanto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi dan juga beberapa pengusaha di bidang pangan. (A Humaini)