Implementasi Kurikulum Merdeka, SDN Cimahpar 1  Kota Bogor Gelar Karya Dan  Market Day

Jurnalaksara.com, BOGOR –Sekolah dasar negeri (SDN) Cimahpar 1 kota Bogor melaksanakan kegiatan market day dan pementasan karya seni siswa. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk perwujudan dan aplikasi penguatan pendidikan karakter atau Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), bertempat dihalaman sekolah, jalan Tumenggung Wiradiredja, kec. Bogor Utara, Kota Bogor, Selasa (11/6/2024).

Gelar karya bertajuk ‘Melestarikan Lingkungan dan Budaya Nusantara’ ini diawali dengan tarian Sajojo yang dibawakan oleh siswa siswi kelas 5. Dilanjutkan dengan tarian daerah lain yang ada di nusantara sebagai wujud kebhinekaan budaya bangsa.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenalkan dan mencintai produk-produk asli bangsa Indonesia kepada para siswa agar tetap selalu dilestarikan. Disamping itu, para siswa dapat belajar berwirausaha dengan memperkenalkan produk jualannya kepada konsumen yang berada di lingkungan sekolah.

Kepala SDN Cimahpar 1 Dede Suryani menyebutkan, SDN cimahpar 1 sebagai sekolah yang zero sampah tidak menyediakan tempat sampah, dan bila ada siswa membawa makanan (bekal) yang dibungkus, maka sampahnya harus dibawa pulang dan dibuang ditempat sampah.

“Kegiatan ini merupakan refleksi dari hasil mengajar guru-guru kepada siswa untuk memamerkan hasil karya dan menampilkan hasil karyanya,” ucapnya.

Sementara pada kegiatan market day ditampilkan oleh siswa siswi kelas 3. Ada banyak ragam yang dijajakan dalam market day ini, terutama makanan dan minuman asal daerah.

Menariknya dari jajan market day ini ada stand minuman jamu yang dijajakan oleh siswa kelas 3B, diantaranya beras kencur, kunyit asem, jahe dan lain sebagainya. Dengan demikian siswa faham akan manfaat minuman tersebut dan mereka bisa menyukainya.

Ditempat yang sama, pengawas dinas pendidikan kota Bogor, Teja Laksana mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh pihak sekolah yang sudah melaksanakan kurikulum mereka dengan baik.

“Terima kasih kepada guru-guru dan orang tua yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini. Maka, dengan dilaksanakannya gelar karya ini menandakan bahwa guru dan orang tua sudah dapat memahami dan melaksanakan kurikulum merdeka dengan baik,” ungkapnya. (Boy Abdul Jabar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *