Gerakan Literasi Membina Anak Negeri

Oleh : Heri Cokro

Pagi yang cerah, sekira pukul 8.30 Pagi yang cerah, sekira pukul 8.30 WIB terasa semakin semarak dengan hadirnya 70 anak-anak yang akan mengikuti kegiatan Peluncuran Program Gerakan Literasi di halaman rumah RT Solehudin, Kampung Pancasan, Kelurahan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Yayasan Daya Putra Bangsa (Yapaba) berkolaborasi dengan Maha Padma Parartha (MaPa) Foundation dan didukung oleh Galeri Juang, Yayasan Melati Pertiwi, PKB 93, Gerakan Cisadane Resik, SKD Center, Mata Pena, dan TK Putra Bangsa adalah awal rangkaian program literasi masa bakti 2024 yang berisi kegiatan membaca, menulis, berhitung, berkarya seni, permainan kreatif berbasis lingkungan dan kearifan lokal serta kursus bahasa Inggris dan Komputer.

Acara peluncuran Gerakan Literasi Membina Anak Negeri ini diawali pada pukul 09.00 WIB dihadiri pula oleh Lurah Rancamaya, Tokoh masyarakat, RT, RW, orang tua anak dan warga kampung Pancasan.

Dipandu oleh Tohir Kulikulo sebagai pembawa acara, kegiatan diawali oleh pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Rara Gendis, siswa kelas 4 SDIT Birru Wattaqwa, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai sarana penguat rasa kebangsaan, kemudian laporan Ketua Panitia oleh Isti Wuryanti yang menyampaikan terimakasih serta mengurai arti pentingnya kegiatan ini.

Selepas laporan panitia, ada persembahan lagu dari TK Plus Putra Bangsa yang yang bawakan oleh 6 orang siswa dilanjut Tari Midley Nusantara oleh Gerakan Cisadane Resik binaan Sutanandika yang menghibur hadirin dengan gerakan tari yang luwes dan mengingatkan kita pada kekayaan budaya Nusantara.

Berlanjut pada sambutan ketua Yapaba, Willi Kamawijaya yang esensinya mengajak orang tua anak untuk mengikuti kegiatan mingguan ini karena selain untuk anak-anak kegiatan ini juga akan diisi oleh materi parenting yang penting bagi upaya pendampingan anak menuju kesuksesan di mas depan.

Adapun Juliani Luthan sebagai ketua MaPa Foundation menyampaikan kiprah gerakan literasi ini yang telah membantu pendirian beberapa pojok baca di wilayah Cijeruk, program beasiswa bagi relawan, pengadaan sarana belajar seperti buku dan mebeulair serta bantuan operasional untuk mensukseskan gerakan ini.

“Saya berharap, kerjasama yang terbangun akan terus berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi terbinanya anak-anak yang melek literasi, berkarakter, kreatif dan mandiri.” Pungkasnya.

Selepas sambutan Juliani Luthan dan Relawan Yapaba meresmikan “Taman Baca Putra Bangsa” yang untuk tahap awal tersedia 250 judul buku.

Acara semakin meriah dengan penampilan lagu dan musik dari Galeri Juang binaan Tohir Kulikulo yang membawakan lagu “berkarya sambil berdoa” ciptaan Tohir dan lagu “Nyanyian Anak Bangsa” karya Hani Merdeka.”

Sebelum penutupan ada persembahan Angklung Interaktif oleh Madun dari Kelompok Tulang Bajing yang mengajak seluruh peserta untuk memainkan alat musik angklung setelah latihan sebentar membawakan instrumen lagu “Ibu Kita Kartini” yang diikuti dengan semangat oleh seluruh peserta kegiatan

dilanjutkan mendongeng berjudul “Timun Mas” oleh Heri Cokro yang membuat anak-anak semakin antusias, apalagi di sela-sela dongengnya, Heri juga membagikan banyak hadiah berupa buku dan alat tulis sumbangan dari MaPa Foundation bagi semua anak yang hadir seraya menguraikan pesan-pesan moral dari narasi dongeng tersebut.

Di penghujung acara, diuraikan petuah bijak oleh penasehat Yapaba Ki Agus Prana Mulia yang mengingatkan kita semua tentang tauhid, tujuan dan manfaat diri bagi lingkungan dan masyarakat dalam upaya membangun kehidupan yang lebih baik.

Acara ditutup dengan doa yang uniknya, karena tokoh agama berhalangan hadir, maka ditunjuk pedagang cendol, bernama Maman dari Kampung Legoknahun, meski awalnya mengaku tidak bisa memimpin doa, tapi setelah didesak malah mampu memimpin doa dengan baik dan membuat hadirin menjadi lebih khusyuk mengaminkan untaian doanya yang indah.

Sebelum makan siang hasil racikan para relawan dengan bahan-bahan masyakan dari kebun di sekitar kampung Pancasan, Acara peluncuran Program Literasi Membina Anak Negeri diakhiri dengan penanaman pohon di bantaran sungai Cisadane dengan bibit pohon buah sumbangsih Gerakan cisadane Resik.

Penanaman pohon, dilaksanakan oleh masing-masing perwakilan lembaga yang hadir, seperti kelurahan Rancamaya, Ketua Yapaba, Ketua MaPa Foundation, Melati Pertiwi, Cisadane Resik, Media Jurnal Aksara, Galeri Juang, Elang Katumbiri dan tokoh masyarakat setempat. terasa semakin semarak dengan hadirnya 70 anak-anak yang akan mengikuti kegiatan Peluncuran Program Gerakan Literasi di halaman rumah RT Solehudin, Kampung Pancasan, Kelurahan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Yayasan Daya Putra Bangsa (Yapaba) berkolaborasi dengan Maha Padma Parartha (MaPa) Foundation dan didukung oleh Galeri Juang, Yayasan Melati Pertiwi, PKB 93, Gerakan Cisadane Resik, SKD Center, Mata Pena, dan TK Putra Bangsa adalah awal rangkaian program literasi masa bakti 2024 yang berisi kegiatan membaca, menulis, berhitung, berkarya seni, permainan kreatif berbasis lingkungan dan kearifan lokal serta kursus bahasa Inggris dan Komputer.

Acara peluncuran Gerakan Literasi Membina Anak Negeri ini diawali pada pukul 09.00 WIB dihadiri pula oleh Lurah Rancamaya, Tokoh masyarakat, RT, RW, orang tua anak dan warga kampung Pancasan.

Dipandu oleh Tohir Kulikulo sebagai pembawa acara, kegiatan diawali oleh pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Rara Gendis, siswa kelas 4 SDIT Birru Wattaqwa, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai sarana penguat rasa kebangsaan, kemudian laporan Ketua Panitia oleh Isti Wuryanti yang menyampaikan terimakasih serta mengurai arti pentingnya kegiatan ini.

Selepas laporan panitia, ada persembahan lagu dari TK Plus Putra Bangsa yang yang bawakan oleh 6 orang siswa dilanjut Tari Midley Nusantara oleh Gerakan Cisadane Resik binaan Sutanandika yang menghibur hadirin dengan gerakan tari yang luwes dan mengingatkan kita pada kekayaan budaya Nusantara.

Berlanjut pada sambutan ketua Yapaba, Willi Kamawijaya yang esensinya mengajak orang tua anak untuk mengikuti kegiatan mingguan ini karena selain untuk anak-anak kegiatan ini juga akan diisi oleh materi parenting yang penting bagi upaya pendampingan anak menuju kesuksesan di mas depan.

Adapun Juliani Luthan sebagai ketua MaPa Foundation menyampaikan kiprah gerakan literasi ini yang telah membantu pendirian beberapa pojok baca di wilayah Cijeruk, program beasiswa bagi relawan, pengadaan sarana belajar seperti buku dan mebeulair serta bantuan operasional untuk mensukseskan gerakan ini.

“Saya berharap, kerjasama yang terbangun akan terus berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi terbinanya anak-anak yang melek literasi, berkarakter, kreatif dan mandiri.” Pungkasnya.

Selepas sambutan Juliani Luthan dan Relawan Yapaba meresmikan “Taman Baca Putra Bangsa” yang untuk tahap awal tersedia 250 judul buku.

Acara semakin meriah dengan penampilan lagu dan musik dari Galeri Juang binaan Tohir Kulikulo yang membawakan lagu “berkarya sambil berdoa” ciptaan Tohir dan lagu “Nyanyian Anak Bangsa” karya Hani Merdeka.”

Sebelum penutupan ada persembahan Angklung Interaktif oleh Madun dari Kelompok Tulang Bajing yang mengajak seluruh peserta untuk memainkan alat musik angklung setelah latihan sebentar membawakan instrumen lagu “Ibu Kita Kartini” yang diikuti dengan semangat oleh seluruh peserta kegiatan

dilanjutkan mendongeng berjudul “Timun Mas” oleh Heri Cokro yang membuat anak-anak semakin antusias, apalagi di sela-sela dongengnya, Heri juga membagikan banyak hadiah berupa buku dan alat tulis sumbangan dari MaPa Foundation bagi semua anak yang hadir seraya menguraikan pesan-pesan moral dari narasi dongeng tersebut.

Di penghujung acara, diuraikan petuah bijak oleh penasehat Yapaba Ki Agus Prana Mulia yang mengingatkan kita semua tentang tauhid, tujuan dan manfaat diri bagi lingkungan dan masyarakat dalam upaya membangun kehidupan yang lebih baik.

Acara ditutup dengan doa yang uniknya, karena tokoh agama berhalangan hadir, maka ditunjuk pedagang cendol, bernama Maman dari Kampung Legoknahun, meski awalnya mengaku tidak bisa memimpin doa, tapi setelah didesak malah mampu memimpin doa dengan baik dan membuat hadirin menjadi lebih khusyuk mengaminkan untaian doanya yang indah.

Sebelum makan siang hasil racikan para relawan dengan bahan-bahan masyakan dari kebun di sekitar kampung Pancasan, Acara peluncuran Program Literasi Membina Anak Negeri diakhiri dengan penanaman pohon di bantaran sungai Cisadane dengan bibit pohon buah sumbangsih Gerakan cisadane Resik. Penanaman pohon, dilaksanakan oleh masing-masing perwakilan lembaga yang hadir, seperti kelurahan Rancamaya, Ketua Yapaba, Ketua MaPa Foundation, Melati Pertiwi, Cisadane Resik, Media Jurnal Aksara, Galeri Juang, Elang Katumbiri dan masyarakat setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *