Mengapa Kita Harus Bersyukur ?

BOGOR. Jurnalaksara.com, “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.“ (QS. 2:172)

“Yang paling pandai bersyukur kepada Allah adalah orang yang paling pandai bersyukur kepada manusia.” (HR. Ath-Thabrani)

Semua Ulama menyebutkan bahwa, tidak perlu diragukan lagi akan keutamaan syukur dan ketinggian derajatnya, yakni syukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya yang datang terus beruntun dan tiada habis-habisnya. Di dalam Al-Qur’an Allah menyuruh bersyukur dan melarang kebalikannya.

Allah memuji orang-orang yang mau bersyukur dan menyebut mereka sebagai makhluk-makhluk-Nya yang istimewa. Allah menjadikan syukur sebagai tujuan penciptaan-Nya, dan menjanjikan orang-orang yang mau melakukannya dengan balasan yang sangat baik. Allah menjadikan syukur sebagai sebab untuk menambahkan karunia dan pemberian-Nya, dan sebagai sesuatu yang memelihara nikmat-Nya. Allah memberitahukan bahwa orang-orang yang mau bersyukur adalah orang-orang yang dapat memanfaatkan tanda-tanda kebesaran-Nya.

Bersyukur (berterima kasih), kepada sesama manusia lebih cenderung kepada menunjukkan perasaan senang menghargai. Adapun bersyukur kepada Allah lebih cenderung kepada pengakuan bahwa semua kenikmatan adalah pemberian dari Allah. Inilah yang disebut sebagai syukur. Lawan kata dari syukur nikmat adalah kufur nikmat, yaitu mengingkari bahwa kenikmatan bukan diberikan oleh Allah, kufur nikmat berpotensi merusak keimanan.

Menurut para ahli, bersyukur kepada Allah adalah salah satu konsep yang secara prinsip ditegaskan di dalam Al-Qur’an pada hampir 70 ayat. Perumpamaan dari orang yang bersyukur dan kufur diberikan dan keadaan mereka di akhirat digambarkan. Alasan kenapa begitu pentingnya bersyukur kepada Allah adalah fungsinya sebagai indikator keimanan dan pengakuan atas keesaan Allah. Dalam salah satu ayat, bersyukur digambarkan sebagai penganutan tunggal kepada Allah. “… dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.” (An-NahI: 114)

Memang bersyukur itu mudah diucap tetapi sulit dipraktekkan. Pada ceramah-ceramah ataupun pidato-pidato, yang pertama kali diucapkan pertama kali adalah mengajak bersyukur kepada Allah, tapi belum tetu orang terebut bisa melaksankan syukur. Oleh karena itu Tim Redaksi mengajak untuk memahami bersama-sama tentang syukur itu.

Sesuai Firman Allah SWT, jika kita bersyukur pasti Allah SWT akan menambah nikmat kita. Tapi sebaliknya, jika kita kufur atas nikmat maka azab Allah SWT amat pedih. Naudzubillah. Kita semua pasti ingin mendapat nikmat, maka mari kita harus memperbanyak syukur kepada Alloh SWT.

Jika kita ingin bersyukur, pertama kali harus tahu pengertian syukur. Syukur adalah menggunakan nikmat untuk sesuatu yang diridhoi Alloh SWT. Nikmat Alloh SWT di dunia ini sangatlah banyak. Jika kita mencoba menghitungnya, pastilah kita tak akan mampu menghitungnya. Karena segala sesuatu yang ada di bumi dan di langit adalah kepunyaan Allah SWT untuk mencukupi kebutuhan manusia.

Menurut Alim Ulama cara bersyukur itu ada 3 macam yaitu :

  1. Syukur bil janan
  2. Syukur bil lisan
  3. Syukur bil arkan.

Syukur bil janan yaitu syukur dengan hati. Maksudnya, jika kita mendapat nikmat maka hati terasa senang. Misalnya kita dikaruniai umur panjang hati kita senang. Kita dapat rezeki, hati kita senang dan lain-lain.

Jika sudah hati terasa senang, selanjutnya syukur itu diucapkan yaitu syukur bil lisan. Misalnya, setelah makan kita mengucap hamdalah. Bangun tidur kita ucapkan hamdalah. Dapat rezeki, Alhamdulillah dan lain-lain.

Selanjutnya, syukur bil arkan. Yaitu, syukur dengan perbuatan. Misalnya, kita dikaruniai harta digunakan untuk membantu banyak orang dalam bentuk shodaqoh atau infaq. Kita dikaruniai kesehatan digunakan untuk memperbanyak ibadah.

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”(QS. 14:7) Oleh sebab itulah mengapa kita harus bersyukur kepada ALLah.  (Pedoman Ummat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *