Agricultuur Chemisch Laboratorium

BOGOR. Jurnalaksara.com, Keberadaan s’Lands Plantentuin memberikan berkah bagi Kota Bogor. Keberadaan lembaga itu telah membutuhkan sejumlah keahlian tertentu. Mulai dari pelaksana harian di kebun sampai pada peneliti-peneliti bidang khusus yang memiliki kompetensi bidang pertanian maupun kehutanan. Keberadaan para ahli itu dalam perkembangannya mendorong lahirnya Agricultuur Chemisch Laboratorium (ACL), yang berada dalam lingkungan Departement van Landbouw, Nijverheid en Handel. Kini lembaga itu disebut  Balai Besar Industri Agro (BBIA).

BBIA berada di Jalan Ir. H. Juanda No. 11  Bogor.  Berdampingan dengan Museum Zoologi, dan berhadapan dengan Gedung Balai Penelitian Tanah. Lembaga ini dibangun untuk mengantisipasi kebutuhan pengelolaan  s’Lands Plantentuin. Khususnya melayani para ahli meneliti tanaman-tanaman tropis terutama yang ada di  s’Lands Plantentuin serta nilai ekonomis dari tanaman-tanaman tersebut. Sekaligus untuk memeriksa atau menguji barang-barang yang dibutuhkan instansi pemerintah di bidang pertanian, perdagangan dan sebagainya.

Pada tahun 1909, ACL berganti nama menjadi Bureau voor Landbouw en Handal-analyse berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 29 Januari 1909. Keputusan tersebut kemudian dipublikasikan dalam Javasche Couran sebagai Besluit van Directuur voor Landbow Nomor 3952 tanggal 27 Mei 1909.

Di tahun 1911 namanya sempat  diganti menjadi Handels Laboratorium, dan pada tahun 1918 menjadi Analytisch Laboratorium. Kemudian pada tahun 1934, terjadi peleburan diri dari Laboratorium Kimia Tumbuh-Tumbuhan (Phytochemisch Laboratorium) dalam lingkungan Kebun Raya dan Balai Penelitian yang tergabung dalam Balai Besar Penyelidikan Pertanian (Algemeen Proefstation voor de Landbouw) ke dalam Analytisch Laboratorium  menjadi nama Laboratorium voor Scheikundig Onderzoek (Balai Penyelidikan Kimia), yang terdiri atas Laboratorium Analitika, Kimia Tumbuh-Tumbuhan, Kimia Pertanian, Harsa dan Minyak Atsiri. Laboratorium hasil peleburan itu pernah menjadi laboratorium terkemuka di Hindia Belanda.

Pada masa pendudukan Jepang, Balai Penyelidikan Kimia tersebut diganti namanya menjadi Gunsaikanbu Kagaku Kenkyusyu . Tugasnya melakukan penelitian terapan yang kelak menjadi ciri Balai seterusnya. Di tahun 1980, nama Balai Penyelidikan Kimia diganti lagi menjadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil Pertanian (BBPPIHP), yang berada di bawah naungan Departemen Perindustrian. Kemudian pada tahun 2002, BBPPIHP diganti namanya lagi menjadi Balai Besar Industri Agro (BBIA) hingga sekarang.

Gedung BBIA ini berdenah persegi panjang dengan memiliki luas bangunan sekitar 1.210 m² di atas lahan Kebun Raya Bogor yang menghadap ke jalan Ir. H.Juanda. Corak bangunan gedung ini bercirikan kolonial dengan ditandai pintu dan jendela yang cukup besar dan tinggi dengan atap berbentuk segitiga. (Sam Tanara/dari berbagai sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *