Mengapa Muslimah Harus Berhijab ?

BOGOR. Jurnalaksara.com, Hijab yang dimaksud disini adalah kain penutup aurat bagi kaum muslimah. Yang menjadi pertanyaan “Mengapa Muslimah harus Berhijab ?

Pertanyaan ini sangat penting, namun jawabannya justru jauh lebih penting. Satu pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang cukup panjang. Jilbab merupakan satu hal yang telah diperintahkan oleh Sang Pembuat syariat yakni Allah SWT. Sebagai syariat yang memiliki konsekwensi jauh ke depan, menyangkut kebahagiaan dan kemaslahatan hidup di dunia dan akhirat.

Jadi, persoalan hijab bukan hanya persoalan adat ataupun mode fashion. Hijab termasuk didalamnya Jilbab adalah busana universal yang harus dikenakan oleh wanita yang telah mengikrarkan diri sebagai muslimah. Tak perduli apakah ia muslimah Arab, Indonesia, India, Eropa, Amerika ataupun Cina atau muslimah berasal dari benua manapun. Karena perintah mengenakan hijab ini berlaku umum bagi segenap muslimah yang ada di setiap penjuru bumi. Sementara wanita yang pamer aurat dan keindahan tubuhnya sama artinya dia telah berani menampakkan kemaksiatan secara terang-terangan.

Berikut ulasan, menurut para ahli mengapa kaum muslimah harus berhijab.

Pertama, sebagai realisasi ketaatan seorang muslimah kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Karena ketaatan tersebut,  akan menjadi sumber kebahagiaan dan kesuksesan besar baik di dunian maupun  di  akhirat. Maka seseorang tidak akan merasakan manisnya iman dan kebahagiaan sejati sebelum melaksanakan perintah Allah dan rasul-Nya serta berusaha merelalisasikan semua perintah-perintah tersebut.

Allah berfirman: “Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (Q.S Al-Ahzab: 71)

 Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sungguh akan merasakan manisnya iman seseorang yang telah rela Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai nabi (yang diutus Allah).” (H.R.Muslim)

Kedua, seorang muslimah yang  memamerkan atau memperlihatkan aurat (bagian tubuh yang seharusnya ditutup) dan keindahan tubuhnya adalah suatu maksiat yang mendatangkan murka Allah dan Rasul-Nya.

Allah berfirman “Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya, maka sungguh dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Q.S Al-Ahzab:36)

 Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Setiap umatku (yang bersalah) akan dimaafkan, kecuali orang yang secara terang-terangan (berbuat maksit).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ketiga, hijab dapat meredam berbagai macam fitnah (keburukan). Jika berbagai macam fitnah (keburukan) lenyap, maka masyarakat yang dihuni oleh kaum wanita berhijab akan lebih aman dan selamat dari fitnah.

Hendaknya pakaian atau hijab yang dikenakan tidak menyerupai pakaian laki-laki atau pakaian wanita kafir. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Barangsiapa yang menyerupai kaum maka dia termasuk bagian dari mereka”. [HR Ahmad dan Abu Daud]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutuk laki-laki yang mengenakan pakaian wanita serta mengutuk wanita yang berpakaian seperti laki-laki. [HR Abu daud Nasa’i dan Ibnu Majah, dan hadits ini sahih].

Sebaliknya apabila suatu masyarakat dihuni oleh wanita wanita yang selalu memamerkan aurat dan keindahan tubuhnya, maka sangat rentan terhadap ancaman berbagai fitnah dan pelecehan seksual serta gejolak syahwat yang membawa malapetaka dan kehancuran. Bagian tubuh yang terbuka, jelas akan memancing perhatian dan memicu syahwat liar. Itulah tahapan pertama bagi kehancuran serta kerusakan moral dan peradaban sebuah masyarakat.

Keempat, hijab itu lambang kesucian (Iffah). Allah menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai wujud ,menahan diri dari maksiat.

Allah berfirman “Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin. Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (QS.Al-Ahzab: 59)

Dan pada firman Allah diatas : “Karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa fitnah dan kejahatan bagi mereka.

Kelima, menunujukkan kepribadian dan idenditas serta mencegah dari gangguan. Muslimah yang berhijab secara sempurna akan memaksa setiap laki-laki yang meihatnya untuk menundukkan pandangan dan bersikap hormat. Mereka juga menyimpulkan, bahwa dia adalah wanita merdeka, terhormat dan berwibawa.

Sebgaimana firman Allah : “Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, kerena itu mereka tidak diganggu.” (QS.Al-Ahzab:59)

Sedangkan wanita yang menampaakan aurat dan keindahan tubuh serta paras kecantikannya, laksana pengemis yang merengek-rengek untuk dikasihani. Hal itu jels mengundang perhatian laki – laki yang hobi menggoda dan mempermainkan kaum wanita, sehingga mereka menjadi mangsa laki-laki bejat dan rusak tersebut. Dia ibarat binatang buruan yang datang sendiri ke perangkap sang pemburu. Akhirnya, dia menjadi wanita yang terhina, terbuang, tersisih dan kehilangan harga diri serta kesucian. Dan dia telah menjerumuskan dirinya dalam kehanncuran dan malapetaka hidup.

Keenam, Hijab itu wujud rasa malu. Sebab, aurat merupakan sebuah aib dan barangsiapa yang menampakkan auratnya dengan sengaja kepada orang lain, maka telah hilanglah rasa malunya, dia terhina.

Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak, dan akhlak itu adalah rasa malu.” (HR. Ibnu Majah, Malik dan Al-Baihaqi).  (Pedoman Ummat/dari berbagai sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *