BOGOR. Jurnalaksara.com, Jika pada ayat 30 dari Surah Al-Nur Allah memerintahkan secara gamblang kepada Muslim laki-laki untuk menundukkan pandangan. Maka pada ayat ke-31 Allah tidak saja memerintahkan Muslimah hanya menundukkan pandangan. Lebih jauh juga menutup perhiasan (aurat) yang haram dilihat lelaki bukan mahrom.
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya) kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur (24) : 31).
Ayat tersebut secara eksplisit sangat panjang, selain karena tidak ada salah paham, rincian tersebut memberikan penegasan bahwa siapa saja Muslimah yang tidak hati-hati terhadap perhiasannya, maka sadar atau tidak, ia sedang dalam potensi bahaya yang berpotensi merusak diri dan masa depannya.
Oleh karena itu, dari hati yang terdalam, pihak mana pun harus mendukung Muslimah negeri ini untuk menutup auratnya, jangan sampai terjebak pada alasan kebebasan berekspresi, karena itu adalah perintah langsung dari Allah Ta’ala yang menciptakan manusia itu sendiri. Sungguh, tidak bisa dibayangkan betapa sangat murkanya Allah kepada siapa pun yang menghalangi kaum Muslimah menjalankan perintah Allah Ta’ala yang Maha Hidup Maha Benar lagi Maha Mengetahui. (Pedoman Ummat/dari berbagai sumber)