BOGOR. Jurnalaksara.com, Kota Bogor memiliki bangunan masjid bersejarah peninggalan masa silam. Kendati bangunan masjid tersebut sudah ratusan tahun, namun masih terpelihara hingga saat ini. Bangunan tersebut adalah Masjid Al-Mustofa terletak ditengah-tengah pemukiman padat di Bantarjati Kaum, Kelurahan Bantarjati Kecamatan Bogor Utara.
Menurut penuturan Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Al-Mustofa, Mukti Natsir (71) Masjid ini dibangun menurut tahun pendiriannya tercatat pada tanggal 2 Romadlon Tahun 728 Hijriah bertepatan dengan tanggal 8 Februari Tahun 1307 Masehi. Boleh jadi bangunan tempat ibadah umat Islam ini adalah Bangunan Masjid tertua di Bogor.
Menurut sejarahnya, masjid tersebut dibangun oleh dua orang penyebar agama Islam di Tanah Pajajaran, bernama Tubagus H Mustofa Bakri berasal dari Banten dan Raden Dita Manggala berasal dari Cirebon. Oleh karenanya, bangunan masjid kuno ini ada sedikit sentuhan dari pendirinya yang memadukan arsitektural unsur Banten dan Cirebon. Tujuan Masjid ini dibangun pada mulanya sebagai pusat dakwah dan tempat beribadah kaum muslim di Kampung Baru. Nama Kampung Baru adalah cikal bakal nama Kota Bogor dan oleh Penguasa Kolonial Belanda, Kampung Baru kemudian diberi nama Buitenzorg.
Saat ini, Masjid yang pada awal didirikan luasnya hanya sekitar 11 X 35 meter, kini berkembang menjadi 15 X 50 meter, setelah beberapa kali mengalami renovasi dan perluasan seiring bertambahnya jumlah jamaah. Masjid Al-Mustofa tersebut, kini dijaga dan dirawat oleh keturunan kelima dari Tubagus Mustofa Bakri , yakni Mukti Nasir.
Sekalipun sudah beberapa kali mengalami renovasi, corak asli dari bangunan Masjid masih tetap dipertahankan. Kendati begitu ada beberapa yang mengalami perubahan seperti tiang-tiang didalam masjid yang semula dari kayu jati kini telah diganti dengan pilar beton. Sembilan goresan ornamen masjid sebagai simbol Walisongo, sekarang diganti menjadi beton meski tidak menghilangkan struktur maupun ornamen asli.
Al-Quran Kuno

Masjid Al- Mustofa telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya oleh Pemerintah Kota Bogor, ternyata menyimpan peninggalan berharga yaitu Mushaf Al-Quran dan Manuskrip Khotbah tulisan tangan. Peninggalan bersejarah itu tersimpan rapih dalam sebuah kotak kaca diletakan di dalam Masjid.
Konon katanya Al-Quran tersebut ditulis oleh Tubagus Mustofa Bakri yang hafal Alqur’an, sangat disayangkan nama sang penulis Al-Qur’an tersebut sudah tidak terbaca. Keunikan lain dari Masjid kuno ini adalah terdapat mata air yang melimpah dan tidak pernah kering sekalipun pada musim kemarau. Air inilah yang digunakan oleh jamaah untuk bersuci sebelum melakukan ibadah.
Sebagai bangunan cagar budaya, Masjid Al-Mustofa banyak dikunjungi warga, baik yang sengaja berdarmawisata religi dan menyempatkan diri beribadah di masjid tersebut. Menurut catatan pada tahun 2012 silam, mesjid ini sempat kedatangan tamu dari negara Yaman, Timur Tengah. (Sam Tanara/dari berbagai sumber)