BOGOR. Jurnalaksara.com, Pahala dan Dosa adalah dua kata yang mempunyai makna bertolak belakang, sebagaimana Allah menciptakan alam dan isinya berpasang-pasangan. Ada pria ada wanita, ada siang ada malam, ada api ada pula air dan lain sebagainya. Begitu juga prilaku atau perbuatan manusia, ada baik dan ada pula perbuatan buruk. Dari kedua perbuatan manusia yang bertolak belakang itulah kemudian muncul “pahala dan dosa”, dimana keduanya mendapat ganjaran atau balasan.
Selama ini orang awam menerima begitu saja tentang pahala dan dosa. Mereka pada umumnya tahu setiap perbuatan baik itu mendapat pahala dan perbuatan buruk adalah dosa. Namun mereka tidak paham atau mengerti, apa sebenarnya yang disebut pahala dan apa pula yang disebut dosa. Terkadang banyak orang tua sempat kebingungan manakala menghadapi pertanyaan lugu seorang bocah…. Seperti apa pahala dan dosa itu ?, mereka sulit menjelaskan agar mudah dipahami karena pahala dan dosa adalah kenyataan yang abstrak, konon katanya hanya bisa kita lihat kelak setelah kita tiada. Padahal tidak demikian, berikut catatan menurut para ahli.
Menurut para ahli, sebuah kosa kata yang disebut “Pahala” itu bisa diartikan sebagai “Kemudahan” dan sebaliknya “Dosa” dapat diartikan sebagai “kesulitan”. Pahala atau kemudahan adalah buah dari segala perbuatan baik dan memberi manfaat, sebalkiknya dosa atau kesulitan diperoleh dari segala perbuatan buruk atau maksiat. Jadi sekecil apapunm perbuatan baik, pasti akan mendapat kemudahan atau keberuntungan dikemudian hari, begitu juga sebaliknya sekecil apapun perbuatan buruk , kita akan menerima balasan berupa kesulitan dikemudian hari. Jadi semua perbuatan kita, yang baik maupun yang buruk pasti akan dibalas (QS, Al-Fatihah ayat 3).
Balasan berupa pahala atau kemudahan/ keberuntungan untuk semua perbuatan baik. Balasan untuk perbuatan baik ini, Allah berjanji akan melipatgandakannya, sebagaimana Firman-Nya dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 261, ”Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir : seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Dan sebaliknya balasan berupa dosa atau kesulitan/kerugian untuk jenis perbuatan buruk. Balasan dosa akan diterima pelakunya baik ia seorang muslim atau kafir. Balasan dosa tidak dilipatgandakan atau akan diganjar setimpal dengan kejahatan yang dilakukanya.
Yang menjadi pertanyaan kapan balasan itu kita terima ? Balasan pahala dan dosa pasti adanya, tidak ada bisa dipungkiri pasti akan kita terima, bukan saja di akhirat, tetai didunia ini selagi hayat masih dikandung badan.
Sedangkan di akhirat nanti, hanya sebuah catatan (hisab) yang harus dipertanggungjawabkan secara individual atau masing-masing setiap manusia, seberapa banyak kebaikan atau perbuatan yang mendapat ridlo Allah dan catatan keburukan atau segala perbuatan yang dimurkai Allah yang lakukan selama kita hidup di dunia.
Jadi kesimpulannya, balasan pahala dan dosa pasti diterima di dunia dan juga diterima di akhirat. Sebab, setiap perbuatan kebaikan dan keburukan yang dilakukan akan dicatat oleh malaikat.
Menurut riwayat, pernah salah sorang sahabat Nabi SAW datang bertemu beliau. Kemudian Nabi SAW bertanya kepadanya, ”Kamu ini datang hendak bertanya tentang kebaikankah?”. Ia menjawab, ”Benar ya Rasulallah”. Lantas beliau bersabda, ”Tanyalah kepada hatimu. Sebenarnya kebaikan itu adalah perkara yangg apabila kamu melakukannya, jiwa dan hati kamu akan merasa tenang.”
Sebaliknya perbuatan buruk yang mengandung dosa itu adalah perkara yang apabila dilakukan, maka jiwa dan hati kita akan merasa tidak tenang dan akan menimbulkan gelisah atau risau. Kebaikan adalah peribadi yang terpuji, dosa adalah pebuatan keji, jika dilakukan akan merasa tercela dan tidak mau diketahui orang lain dan menimbulkan kegelisahan.
Sebenarnya perkara dosa atau maksiat ini tidak boleh dipandang ringan, karena setiap perbuatan yang kita lakukan kecil atau besar pasti akan diketahui Allah dan akan mendapat balasan. Setiap pelaku dosa atau maksiat perlu menyadari bahwa dosa dan maksiat yang dilakukan akan mendapat kemurkaan Allah SWT.
Dari penjelasan di atas tentang pahala dan dosa, mudah mudahan bisa menimbulkan kesedaran di dalam diri kita untuk menginsafi segala perbuatan dosa dan maksiat yang telah kita lakukan. Dan yang penting ialah hendaklah kita sentiasa bermuhasabah diri, bertaubat, berdoa dan seterusnya berazam untuk kembali ke jalan yang benar dan lurus serta diridhai Allah. Amin Ya Rabbal’alamin. (Pedoman Ummat/dari berbagai sumber)